Menangkap Sinyal Ketidakpastian Geopolitik Dunia

Kapal induk Amerika Serikat USS Ronald Reagan (kiri) dan kapal perang amfibi USS Boxer beserta kapal-kapal lainnya dalam latihan di Laut China Selatan pada 6 Oktober 2019. (NAVY OFFICE OF INFORMATION/ERWIN JACOB V MICIANO VIA AFP) (NAVY OFFICE OF INFORMATION/ERWIN JACOB V MICIANO VIA AFP)

GEOPOLITIK dunia adalah setumpuk berkas dalam pustaka problema. Begitu rumit dan panjang.

Bilamana kita telisik konsep geopolitik dunia berkaitan terhadap geografi, kekuatan politik, dan dinamika internasional, telah ada dalam berbagai bentuk selama berabad-abad. Dan dari sana muncul pula problema.

Setidaknya hal ini terserap sewaktu istilah “geopolitik” diperkenalkan pada awal abad ke-20 oleh ahli geografi dan panglima militer Swedia, Rudolf Kjellén.

Lantas pada 1905, Kjellén menerbitkan buku "Staten som lifsform" atau "The State as a Living Organism" yang membahas interaksi antara geografi, politik, dan kekuatan negara: ada prolema dalam kepentingan strategis dan geografi.

Pengembangan istilah dan konsep geopolitik berlanjut dengan karya para ahli seperti Halford Mackinder dan Alfred Thayer Mahan.

Halford Mackinder mengemukakan "Heartland Theory" pada 1904, yang menyatakan bahwa kekuatan dunia akan ditentukan oleh negara-negara yang menguasai daratan Eurasia bagian tengah.

Geopolitik kemudian menyimpan konsep “pengembangan istilah”: elemen yang paling halus dan tak mudah diingat, tapi sangat kasat mata dalam sejumlah kepentingan.

Pengembangan istilah yang dibuka jalannya oleh ahli geopolitik seperti Halford Mackinder, dalam teorinya memberitahukan negara-negara yang memiliki potensi strategis untuk mengendalikan dunia.

Wilayah ini terletak di Eurasia bagian tengah dan mencakup sebagian besar daratan Rusia dan beberapa wilayah terdekatnya.

Mackinder berpendapat bahwa negara atau kekuatan yang menguasai Heartland memiliki potensi untuk mengendalikan dan memengaruhi kebijakan global. Juga wilayah-wilayah seperti Eropa Timur, Rusia, dan Asia Tengah dalam konteks permainan kekuatan global.

Permainan kekuatan global

Permainan kekuatan global adalah problema ketidakpastian geopolitik dunia. Dan ketidakpastian geopolitik telah menjadi ciri dominan dalam panggung global selama berabad-abad sampai kini

Maka benar apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo bahwa: “Kita tahu, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.”

Pemberitahuan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dihadapan lebih dari 500 peserta ASEAN Intercultural and Interlegious Dialog Conference 2023, pada 8 Agustus 2023, di Jakarta, menjadi keprihatian untuk warga dunia.

Presiden Joko Widodo telah menjadi mata bangsa dan negara Indonesia yang begitu tajam melihat dunia.

Lewat ketajaman yang disampaikan pemimpin bangsa besar ini, membuat jelas bahwa betapa dinamika permainan kekuatan global di antara negara-negara besar begitu saling bersaing untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional mereka.

Maka permainan kekuatan global adalah fenomena kompleks yang melibatkan interaksi antara kekuatan politik, ekonomi, militer, budaya, dan lainnya. Permainan kekuatan global pun menciptakan ketidakpastian geopolitik dunia dan memengaruhi tatanan internasional.

Kemudian salah satu alasan utama mengapa permainan kekuatan global menciptakan ketidakpastian: karena kekuatan politik dan ekonomi dapat berubah secara cepat.

Dan perubahan ini dalam faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, politik internal, dan konflik internasional.

Kekuatan yang kuat pada satu masa mungkin menghadapi tantangan pada masa depan. Contohnya adalah pergeseran ekonomi dan politik dari Eropa Barat ke Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.

Sehingga persaingan di antara negara-negara besar untuk mencapai kepentingan nasional masing-masing sering kali berkontribusi pada ketidakpastian geopolitik. Negara-negara berkompetisi dalam hal ekonomi, keamanan, sumber daya alam, dan pengaruh global.

Persaingan semacam itu bisa memicu perubahan tiba-tiba dalam aliansi politik, pemberlakuan sanksi ekonomi, atau bahkan konflik militer.

Misalnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah menunjukkan bagaimana ketegangan ekonomi dapat menciptakan ketidakpastian dalam hubungan internasional.

Dampak ketidakpastian geopolitik dunia

Ketidakpastian geopolitik juga muncul dari kompleksitas hubungan internasional yang melibatkan faktor-faktor politik, budaya, dan agama yang saling terkait.

Negara-negara besar sering kali harus berurusan dengan kepentingan lintas batas yang kompleks dan sering kali bertentangan.

Jelaslah hal Ini dapat menciptakan dilema dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada keamanan dan stabilitas global.

Contohnya adalah konflik di Timur Tengah, yang melibatkan berbagai negara dan kelompok dengan tujuan dan agenda yang beragam.

Maka ketidakpastian geopolitik dunia memiliki dampak luas dan serius terhadap tatanan internasional. Ini dapat menghambat investasi ekonomi, mengganggu hubungan perdagangan, memicu konflik bersenjata, dan mengganggu upaya diplomasi untuk mencapai solusi damai.

Kekhawatiran akan ketidakpastian juga dapat merongrong kepercayaan negara-negara terhadap upaya kerjasama internasional, seperti perjanjian perdagangan dan lingkungan.

Kendati demikian, harus juga dipahami bahwa dalam dunia yang semakin saling terhubung dan kompleks, permainan kekuatan global telah memberikan sumbangan besar terhadap ketidakpastian geopolitik.

Ketidakpastian ini muncul dari perubahan cepat dalam kekuatan politik dan ekonomi, persaingan kepentingan nasional, kompleksitas hubungan internasional, dan dampak luas yang merugikan terhadap tatanan internasional.

Upaya untuk mengatasi ketidakpastian memerlukan kerjasama internasional yang kuat, diplomasi efektif, dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika permainan kekuatan global.

Hanya melalui pendekatan yang terencana dan kolaboratif, dunia dapat mengurangi dampak negatif dari ketidakpastian geopolitik dan membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.

Menangkap sinyal ketidakpastian geopolitik dunia

Geopolitik dunia telah lama didefinisikan oleh ketidakpastian yang tak terelakkan. Sinyal-sinyal ketidakpastian merupakan pencerminan dari dinamika kompleks dalam hubungan internasional yang melibatkan negara-negara besar, aliansi, konflik, ekonomi, dan kebijakan luar negeri.

Sinyal-sinyal ini muncul sebagai tanda-tanda awal pergeseran, ketegangan, atau perubahan yang dapat mengubah tatanan dunia.

Berbagai sinyal-sinyal ketidakpastian geopolitik dunia, antara lain terjadinya adalah ketegangan regional. Di mana ketegangan di antara negara-negara, atau di wilayah tertentu, seringkali muncul sebagai sinyal ketidakpastian.

Perselisihan perbatasan, klaim teritorial yang tumpang tindih, atau perdebatan sumber daya dapat memicu eskalasi yang berdampak besar pada hubungan antarnegara. Sinyal ini juga mencerminkan ketidakstabilan wilayah dan potensi konflik lebih lanjut.

Termasuk pula adanya pergeseran ekonomi global. Bahwa pergeseran dalam kekuatan ekonomi global, tak pelak lagi, dapat menciptakan sinyal ketidakpastian.

Dengan memahami geopolitik dan menerapkan sikap geopolitik Indonesia, negara-negara berkembang sebagai kekuatan ekonomi besar dapat mengubah lanskap geopolitik. Pergeseran ini dapat mempengaruhi hubungan perdagangan, aliansi ekonomi dan pengaruh globa

Negara-negara yang baru bangkit sebagai kekuatan ekonomi utama dapat mengubah lanskap geopolitik. Pergeseran ini dapat memengaruhi hubungan perdagangan, aliansi ekonomi, dan pengaruh global.

Sinyal ketidakpastian geopolitik dunia juga bisa dibaca pada teknologi dan ancaman siber. Soalnya, kemajuan teknologi juga memberikan sinyal ketidakpastian.

Sedangkan ancaman siber yang kompleks dapat mengubah cara negara-negara berkomunikasi, bekerja sama, dan berperang.

Dampak dari sinyal-sinyal ini menciptakan lingkungan geopolitik yang kompleks dan sulit diprediksi.

Dalam konteks ini maka sangat bisa dipahami ketika Presiden Jokowi menekankan Indonesia harus siap menghadapi ketidakpastian geopolitik dunia.

Harus siap, artinya antara lain Indonesia harus mampu merespons perubahan-perubahan geopolitik dunia dengan bijaksana, lalu merancang kebijakan yang adaptif, dan membangun hubungan lebih kuat untuk menghadapi tantangan tak terelakkan.

Sinyal-sinyal ketidakpastian geopolitik dunia adalah pengingat yang kuat tentang kompleksitas geopolitik, dan perlunya pendekatan yang matang dalam mengatasi tantangan global.

(Prof. DR. Drs. Ermaya Suradinata, SH, MH, MSI, adalah mantan Dirjen Sospol Depdagri RI, Rektor IPDN, Gubernur Lemhannas RI, dan saat ini Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.)

id_IDIndonesian