Memperkokoh SDM Dan Pendidikan Karakter

Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan penting dengan para rektor dan pim¬pinan perguruan tinggi negeri serta swasta di Jakarta, pada 13 Maret 2025. Ini menunjukkan perhatian serius pemerintah ¬terhadap peran pendidikan tinggi dalam kemajuan bangsa. Dalam pertemuan ini Presiden Prabowo menekankan antara lain ¬peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Tentu saja ini mengandung makna yang lebih mendalam, yang menghubungkan pen¬didikan tinggi dengan pem¬bangunan karakter bangsa serta wawasan kebangsaan. Sebagai negara dengan keragaman budaya, suku, dan agama, Indonesia juga harus memperhatikan pembentukan karakter dan nilai-nilai moral dalam sistem pendidikan. Pendidikan tinggi, selain berfungsi untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan keterampilan teknis, juga harus mampu membentuk generasi muda yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Oleh karena itu, pengem¬bangan pendidikan karakter menjadi bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya membangun bangsa yang berkeadilan sosial, dan memiliki kepemimpinan yang visio¬ner. Lantaran pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk individu yang tidak hanya cakap secara intelektual, tetapi juga memiliki etika yang baik, serta mampu memimpin dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Bersamaan pula pentingnya nilai-nilai moral, seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, yang harus diajarkan sejak dini di lingkungan pen¬didikan tinggi. Melalui berba¬gai program pendidikan yang berbasis pada pengembangan nilai-nilai karakter, per¬guruan tinggi dapat berkontribusi langsung terhadap terciptanya ¬generasi muda yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga mampu menjalankan peran sosialnya dengan penuh ¬tanggung jawab.

Dengan begitu pendidikan berbasis karakter memiliki ¬peran yang sangat penting dalam ¬membentuk pemimpin masa ¬depan yang bijaksana, dan ¬mampu memimpin Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan. Pemimpin yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki ¬integritas, empati, dan pemahaman yang dalam tentang nilai-nilai kemanusiaan, akan dapat mengarahkan bangsa ini menghadapi berbagai tan¬tangan global dan lokal. Maka membangun pendidikan yang menekankan pada pembentukan karakter menjadi sangat krusial bagi masa depan bangsa.

Dari itu menciptakan pendidikan karakter yang efektif tidaklah tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara pencapaian akademis dan pembentukan moralitas. Di banyak sekolah dan perguruan tinggi, fokus utama sering kali terletak pada pencapaian akademik yang dapat diukur secara jelas, sementara pembentukan karakter dan nilai-nilai moral sering kali terabaikan atau dianggap sebagai aspek tambahan yang kurang penting. Padahal, keduanya harus berjalan beriringan untuk menghasilkan individu yang tidak hanya pandai, tetapi juga berintegritas.

Tantangan lain yang harus dihadapi, adalah pengaruh kuat globalisasi yang membawa perubahan budaya dengan cepat. Globalisasi tidak hanya memperkenalkan teknologi dan ekonomi baru, tetapi juga nilai-nilai budaya asing yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai lokal dan kebangsaan. Budaya materialistik dan individualistik yang berkembang pesat dapat menggerus semangat gotong-royong, solidaritas, dan rasa kebersamaan yang menjadi fondasi masyarakat Indonesia.

Penting bagi pendidikan karakter untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengajarkan pentingnya nilai kemanusiaan, keadilan sosial, persatuan, dan penghargaan terhadap keberagaman. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat memahami pentingnya bekerja sama, menghargai perbedaan, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Di sisi lain, pendidik dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan karakter ini. Mereka harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, pendidikan karakter tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari budaya dan kehidupan sehari-hari yang diterapkan di rumah dan masyarakat. Maka perguruan tinggi harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme yang sudah menjadi bagian dari sejarah perjuangan Indonesia.

Bersamaan pula pendidikan kebangsaan, yang mengedepankan pemahaman tentang pentingnya persatuan, kesatuan, dan integritas sebagai bangsa, harus dijadikan landasan yang kuat bagi pembentukan karakter mahasiswa di perguruan tinggi. Sehingga pendidikan kebangsaan, yang mengedepankan wawasan kebangsaan, nasionalisme, dan patriotisme, memiliki peran yang sangat penting dalam memperkokoh identitas bangsa Indonesia.

Negara Indonesia yang majemuk memerlukan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya persatuan dan keberagaman. Pendidikan kebangsaan adalah kunci untuk menciptakan rasa kebersamaan di tengah perbedaan yang ada di masyarakat Indonesia.

Perguruan tinggi harus menjadi pionir dalam mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, yang dapat mengajarkan mahasiswa untuk menghargai keberagaman, memahami sejarah bangsa, serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Implementasi pendidikan kebangsaan di perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada kurikulum, tetapi juga melibatkan keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan sosial dan budaya yang mengedepankan rasa cinta tanah air dan solidaritas sosial.

Bersamaan pula pelajaran mengenai sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai Pancasila harus disampaikan dengan cara yang menarik dan aplikatif agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh mahasiswa. Pendidikan kebangsaan yang menyeluruh dan menyentuh berbagai aspek kehidupan ini akan menciptakan generasi muda yang tidak hanya terdidik, tetapi juga memiliki komitmen untuk berkontribusi pada kemajuan negara.

Prof. Dr. Drs. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS
Adalah anggota Dewan Pakar BPIP RI Bidang Geopolitik dan Geostrategi Manajemen Pemerintahan.

id_IDIndonesian