Kunjungan Presiden Terpilih Prabowo Subianto: Memperkuat Kerja Sama Pertahanan Di ASEAN

JENDERAL TNI (Purn) Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih ke-8 Indonesia, pada 5 hingga 7 September 2024, melaksanakan kunjungan kerja ke empat negara anggota ASEAN: Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia.

Kunjungan ini memiliki makna strategis mendalam, mencerminkan langkah konkret Indonesia untuk memperkuat kerja sama pertahanan di kawasan dan menegaskan peranannya sebagai pemimpin regional.

Dengan mempererat hubungan bilateral melalui pertemuan dan dialog langsung, Indonesia bertujuan mengoptimalkan kerja sama dalam berbagai bidang keamanan, seperti pelatihan militer, pertukaran intelijen, serta latihan dan operasi bersama.

Bersamaan pula memperkuat ikatan pertahanan dengan negara-negara tetangga serta menyeimbangkan kekuatan di kawasan yang tengah menghadapi berbagai dinamika, termasuk ketegangan di Laut China Selatan dan pengaruh kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China.

Dengan memelihara hubungan baik dan kerja sama erat dengan negara-negara ASEAN, Indonesia berharap dapat menciptakan lingkungan keamanan yang lebih kondusif dan terkoordinasi.

 

Tujuan strategis penguatan hubungan bilateral

Lebih jauh bahwa kunjungan kerja Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto ke negara-negara ASEAN tidak hanya sekadar pertemuan diplomatik, tetapi juga mencerminkan langkah strategis mendalam untuk kepentingan nasional Indonesia serta stabilitas kawasan ASEAN.

Dengan berbagai tujuan strategis, kunjungan ini menandai upaya signifikan Indonesia dalam memperkuat kerja sama pertahanan di tingkat regional, mengatasi dinamika keamanan yang kompleks, dan menegaskan peranannya sebagai pemimpin kawasan.

Dengan mempererat kerja sama dalam aspek-aspek tersebut, Indonesia tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanannya sendiri, tetapi juga memperkuat jaringan keamanan regional lebih luas, pada akhirnya dapat berkontribusi pada stabilitas dan keamanan kawasan ASEAN.

Selain penguatan hubungan bilateral, kunjungan ini juga memiliki tujuan mendukung strategi Indonesia dalam menghadapi dinamika keamanan yang berkembang di kawasan.

Ketegangan regional, seperti konflik di Laut China Selatan, serta pengaruh kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China, menambah kompleksitas situasi keamanan di kawasan.

Maka kunjungan Prabowo Subianto ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menyeimbangkan kekuatan di kawasan, menjaga stabilitas, dan mengelola ketegangan secara efektif.

Dengan berkoordinasi dan bekerja sama dengan negara-negara tetangga, Indonesia berharap dapat memperkuat posisi strategisnya dan membantu menciptakan lingkungan keamanan yang lebih terkoordinasi dan stabil.

Sebagai negara dengan pengaruh signifikan di kawasan, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan kestabilan dan mendorong kerja sama antara negara-negara ASEAN.

Kunjungan ini adalah wujud nyata dari peran tersebut, yang bertujuan memastikan bahwa Indonesia tetap berperan aktif dalam menjaga keamanan dan stabilitas regional.

 

Memperkuat kemitraan pertahanan

Kunjungan kerja Prabowo Subianto ke negara-negara ASEAN, termasuk Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, dan Malaysia, membuka peluang strategis untuk memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan di kawasan.

Setiap negara tujuan memiliki konteks dan kebutuhan khusus yang berpotensi diperkuat melalui kunjungan ini, mencerminkan pentingnya hubungan bilateral dalam kerangka keamanan regional.

Brunei Darussalam, sebagai negara kecil dengan angkatan bersenjata terbatas, sangat bergantung pada stabilitas keamanan regional.

Dalam konteks ini, kunjungan Prabowo Subianto menawarkan kesempatan bagi Brunei untuk memperkuat hubungan keamanan dan pertahanan dengan Indonesia.

Dukungan dalam bentuk pelatihan militer dan bantuan teknis dapat membantu Brunei mengatasi tantangan pertahanan yang dihadapinya.

Melalui kerja sama ini, Indonesia dapat membantu Brunei meningkatkan kapabilitas militernya, serta berkontribusi pada stabilitas kawasan yang lebih luas.

Laos, di sisi lain, merupakan negara yang relatif kurang terintegrasi dalam aliansi keamanan regional.

Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi Laos untuk memperkuat kerja sama dan dukungan dalam hal keamanan perbatasan serta pelatihan militer.

Dengan dukungan Indonesia, Laos dapat meningkatkan kapasitas pertahanannya, yang pada gilirannya dapat memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan sekitar.

Kerja sama ini juga membuka jalan bagi Laos untuk lebih terlibat dalam aliansi keamanan regional, mengatasi kekurangan dalam integrasi pertahanan, dan berkontribusi pada keamanan kolektif.

Kamboja, dengan hubungan bilateral yang beragam dengan negara-negara besar, mencari dukungan tambahan dalam hal modernisasi pertahanan dan stabilitas regional.

Kunjungan Prabowo Subianto menjadi kesempatan bagi Kamboja untuk berdialog tentang isu-isu keamanan dan menjajaki potensi kerja sama lebih lanjut dengan Indonesia.

Dukungan dalam modernisasi pertahanan dan stabilitas regional yang ditawarkan oleh Indonesia dapat membantu Kamboja menghadapi tantangan internal dan eksternal, serta meningkatkan kemampuannya untuk berperan aktif dalam keamanan kawasan.

Malaysia, sebagai tetangga dekat dengan angkatan bersenjata yang relatif kuat, merupakan mitra strategis penting bagi Indonesia dalam konteks pertahanan.

Kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama dalam latihan militer bersama dan manajemen ancaman regional.

Kolaborasi yang lebih erat dengan Malaysia memungkinkan Indonesia dan Malaysia untuk menghadapi ancaman secara bersamaan dan lebih efektif, serta meningkatkan integrasi pertahanan di kawasan.

Kerja sama ini tidak hanya mempererat hubungan bilateral, tetapi juga memperkuat keamanan regional secara keseluruhan.

 

Meningkatkan stabilitas Kawasan

Dengan memperkuat hubungan keamanan antara Indonesia dan negara-negara tetangga, diharapkan dapat tercipta kontribusi positif terhadap stabilitas kawasan yang lebih luas.

Kerja sama yang lebih mendalam dalam bidang keamanan berpotensi membantu mengatasi berbagai tantangan yang ada, seperti terorisme, kejahatan lintas negara, dan ketegangan regional.

Melalui koordinasi yang lebih baik dan operasi bersama, negara-negara ASEAN dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi ancaman yang menyeberang batas-batas negara, serta memperkuat keamanan regional secara keseluruhan.

Karuan saja kunjungan Prabowo Subianto ini tidak hanya fokus pada stabilitas regional, tetapi juga mencerminkan strategi pertahanan Indonesia yang lebih luas.

Dengan mengambil peran aktif dalam keamanan regional, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memperkuat aliansi dan kemitraan di kawasan ASEAN.

Langkah ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat posisi strategisnya di ASEAN, serta dalam hubungan internasional secara umum.

Sebagai negara dengan pengaruh signifikan, Indonesia berusaha memperkuat posisinya dalam konteks global dengan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral yang mendukung kestabilan dan keamanan kawasan.

Indonesia berkomitmen memainkan peran sentral dalam diplomasi pertahanan dan kerja sama regional.

Namun, penting untuk mempertimbangkan kunjungan ini dalam konteks hubungan Indonesia dengan kekuatan besar lainnya dan dinamika geopolitik global yang lebih luas.

Kemitraan pertahanan yang lebih erat di tingkat ASEAN dapat memengaruhi strategi dan kebijakan luar negeri negara-negara besar yang beroperasi di kawasan.

Kunjungan ini mungkin mendapat perhatian dari kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan China, yang memiliki kepentingan strategis di kawasan Asia Tenggara.

Peningkatan kerja sama pertahanan di ASEAN dapat memengaruhi kebijakan luar negeri kekuatan-kekuatan besar tersebut, memotivasi mereka untuk menyesuaikan strategi mereka di kawasan yang semakin dinamis.

Prof. Dr. Drs, Ermaya ­Suradinata, SH, MH, MS, adalah Mantan ­Direktur ­Jenderal, Sosial ­Politik ­Lementerian Dalam ­Negeri RI dan Gubernur ­Lemhannas RI (2001-2005).

id_IDIndonesian