Hentikan Penghujatan, Bangun Demokrasi dan Jaga Persatuan NKRI

DALAM konteks Pemilu 2024 di Indonesia, geopolitik negara ini menjadi faktor penting adalah kesempatan untuk membangun demokrasi yang berkarakter Pancasila dan membentuk dinamika pendewasaan politik internal.

Dewasa ini dalam korelasi kampanye pemilihan umum (pemilu) terhembus pula atmosfer publik yang dipenuhi dengan hujatan dan penghujatan. Karuan saja ini menjadi tantangan serius bagi proses pemilu mendatang.

Peran media massa dan platform sosial, akan menjadi kunci dalam membentuk opini publik dan memengaruhi arah perdebatan politik.

Oleh karena itu, menjelang pemilu, penting untuk menjaga dialog konstruktif dan menghindari polarisasi yang dapat merusak persatuan nasional.

Dengan demikian, Pemilu 2024 dapat menjadi panggung untuk mengevaluasi kebijakan dan pandangan partai politik terhadap isu-isu geopolitik regional dan global.

Dalam menghadapi dinamika global, pemilih dapat menilai kemampuan para calon untuk memimpin Indonesia dalam tatanan internasional yang semakin kompleks.

Keterlibatan Indonesia dalam isu-isu kawasan, seperti konflik regional atau kerja sama ekonomi, dapat menjadi faktor penentu dalam pilihan pemilih.

Di mana pemilih dapat memilih pemimpin yang dapat menjaga kepentingan nasional, serta memainkan peran konstruktif di tingkat internasional.

Oleh karenanya, pemilu sebagai panggung untuk membangun persatuan dan kesatuan nasional menjadi esensial.

Pemilihan pemimpin yang mampu mengatasi perbedaan pendapat dengan dialog, dan membangun kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan nasional, maka dapat membentuk arah masa depan Indonesia lebih kokoh.

Maka, jelas bahwa kemudian Pemilu 2024 bukan hanya proses demokratis, tetapi juga momentum kritis untuk membentuk peran geopolitik Indonesia dalam konteks global dan regional.

Geopolitik Indonesia dalam dinamika kawasan

Dalam konteks Pemilu 2024, peran geopolitik Indonesia memiliki potensi besar untuk memengaruhi pandangan dunia terhadap stabilitas politik negara ini. Pemilih yang cerdas dapat secara langsung berkontribusi pada citra positif Indonesia di mata komunitas internasional.

Oleh karena itu, penting bagi pemimpin terpilih untuk membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara lain, menjaga kredibilitas Indonesia, dan aktif berpartisipasi dalam organisasi internasional guna mempromosikan perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan global.

Sebagai negara dengan kedudukan strategis di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki peran sentral dalam geopolitik regional.

Dengan meningkatnya sorotan terhadap geopolitik Indonesia, khususnya dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, dinamika kompleks di kawasan ini menciptakan atmosfer publik yang penuh ketegangan dan kompleksitas, yang dapat menyudutkan pihak-pihak tertentu.

Dalam geopolitik kawasan, kestabilan dan keutuhan Indonesia menjadi faktor krusial untuk mewujudkan ketahanan dan kedamaian di sekitarnya.

Ancaman terhadap keutuhan bangsa dapat menjadi peluang bagi pihak-pihak eksternal untuk ikut campur tangan dalam urusan dalam negeri Indonesia, yang berpotensi berkembang menjadi konflik regional.

Sebagai pemain utama dalam geopolitik regional, Indonesia perlu mengelola dinamika internalnya dengan bijaksana.

Diplomasi yang cerdas dan kebijakan luar negeri proaktif, dapat membantu menciptakan keseimbangan antara kepentingan nasional dan regional.

Membangun citra positif di mata negara-negara tetangga dan berkolaborasi secara efektif, dapat memperkuat posisi Indonesia dalam tatanan geopolitik Asia Tenggara.

Dari itu penanganan dinamika internal Indonesia menjadi kunci strategis. Kesuksesan dalam mengatasi hujatan dan penghujatan serta memperkuat keutuhan bangsa tidak hanya berdampak pada stabilitas nasional, tetapi juga merentang hingga ke tingkat regional.

Indonesia yang stabil dan kokoh tidak hanya mendukung kesejahteraan rakyatnya, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan keamanan di kawasan yang begitu dinamis.

Pentingnya stabilitas Indonesia dalam geopolitik kawasan juga terkait erat dengan dinamika ekonomi di Asia Tenggara.

Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di kawasan ini, ketidakstabilan dalam negeri dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi regional.

Oleh karena itu, menjaga stabilitas politik dan sosial menjadi prasyarat penting untuk melanjutkan peran positif Indonesia dalam memajukan ekonomi dan kerjasama regional.

Geopolitik Indonesia dalam dinamika global

Dalam perspektif Pemilu 2024, Indonesia menarik perhatian sebagai negara yang memiliki pengaruh besar dan strategis di tengah pergeseran kekuatan dunia. Geopolitik Indonesia saat ini menjadi elemen kunci dalam dinamika global yang penuh dengan tantangan dan peluang.

Meskipun sering terfokus pada isu-isu nasional, dinamika internal Indonesia dapat memiliki dampak signifikan pada permainan geopolitik di tingkat global.

Citra positif Indonesia langsung memengaruhi daya tarik investasi asing, kerja sama diplomatik, dan peran Indonesia dalam forum-forum internasional.

Oleh karena itu, menjaga stabilitas dan merawat citra positif di tingkat nasional dapat memberikan kontribusi positif pada geopolitik global.

Peran Indonesia dalam geopolitik global tidak hanya terbatas pada isu-isu keamanan, melainkan juga mencakup kontribusi pada tatanan ekonomi dunia.

Sebagai anggota G20 dan pemain utama di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi untuk memengaruhi kebijakan ekonomi global.

Upaya dalam meningkatkan kerja sama regional dan internasional dapat membantu membentuk agenda ekonomi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dari itu geopolitik Indonesia tidak hanya menjadi isu internal, tetapi juga memiliki dampak yang melibatkan batas nasional.

Dalam dunia yang terus berubah dan terhubung secara global, upaya untuk mengatasi tantangan internal dan membangun citra positif tidak hanya berarti memperkuat posisi Indonesia di tingkat nasional, tetapi juga berkontribusi pada arah dan dinamika geopolitik global yang lebih luas.

Sebagai negara dengan populasi besar dan lokasi strategis di persimpangan Asia Pasifik, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi penengah dalam konflik-konflik regional dan global.

Diplomasi yang cerdas dan keterlibatan aktif dalam forum-forum internasional dapat membantu menciptakan ruang untuk dialog dan perdamaian.

Mengamati geopolitik Indonesia dari berbagai perspektif, maka jelaslah bahwa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara ini memiliki dampak yang melampaui batas nasional.

Dinamika geopolitik internal Indonesia tidak hanya memengaruhi stabilitas nasional, tetapi juga mencapai dimensi global.

Maka dari itu menjaga keutuhan bangsa, merawat citra positif, dan berkontribusi pada isu-isu global adalah langkah-langkah krusial untuk memperkuat peran geopolitik Indonesia.

Maka untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), penting untuk memahami bahwa tantangan geopolitik bukan hanya bersifat nasional, melainkan juga memengaruhi stabilitas global.

Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi dalam membangun fondasi yang kokoh untuk merespons perubahan-perubahan ini.

Dalam era globalisasi ini, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Pendidikan dan kesadaran akan pentingnya persatuan dan keberagaman menjadi kunci untuk membangun fondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan geopolitik.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat mengukir peran yang lebih besar dalam geopolitik global, menjadi panutan demkrasi memberikan kontribusi nyata pada perdamaian dan kestabilan politik dunia.

(Prof. DR. Drs. Ermaya Suradinata, SH, MH, MSI, adalah mantan Dirjen Sospol Depdagri RI, Rektor IPDN, Gubernur Lemhannas RI, dan saat ini Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.)

id_IDIndonesian